Selasa, 10 Desember 2013

Jangan Memaksa ...

Dia selalu menawarkanku pangkat dan harta yg berlimpah …
Dia selalu bangga dengan perusahaan”nya yg ada di Indonesia dan di singapura..
Tapi, tak sedikitpun aku tertarik padanya …

Bukan ku munafik, tapi jujur …
Bagaimana jika kun anti menikah dengannya ?
Bagaimana nanti jika ia hanya focus untuk membimbing perusahaannya?
Bukan malah giat membimbing anak-anakku …

Wahai akhi, sudah seWAJIBNYA kamu berikhtiar,
Tapi janganlah kau tinggalkan ibadahmu,
Belum lagi hisab kita nanti akan sangat lama sekali karena harta kekayaan yg berlimpah …

Sungguh akhi, ku bukannya menolak rejeki, tapi entah mengapa …
Hati ini tak mengizinkan untuk aku bersamamu …

Saat ini hati ku sedang terpukau dengan seseorang yang subhanallooh sangatlah sederhana …
Ia sangatlah Tawaddu dengan ibadahnya …
Sangatlah lembut ketika berbicara …
Sangat Santun dalam berkata …
Sungguh akhi, bukan niat ku untuk membandingkan engkau dengannyya …

Tapi, aku sangat menyukai kesederhanaannya…
Aku menyukainya,
Ketika kau selalu memaksaku untuk menemuimu …
Batin ini tak mau,

Mana Mungkin aku menemui orang yg bukan mahromku ???
Jika Kau Sungguh-sungguh akhi,
Silahkan kau datang ke kedua orang tuaku,
Pintalah mereka dengan kerendahan harimu untuk meminang ku …

Bila ka uterus memaksaku dengan perilaku mu itu …
Sungguh akhi, ku mohon lepaskanlah aku.
Lepaskanlah aku !!!

Aku tak mau bila di paksa,
Aku hanya ingin Cinta yg tulus …
Dari hatimu, bukan dari hartamu …

Mungkin kau bisa manjakan ku dengan seluruh hartamu itu …
Tapi kau tak bisa menyenangkanku dengan kebahagiaan yang seutuhnya …
Apa yg terjadi nanti jika kau sedang di singapura sana untuk mengurus pekerjaanmu …
Dan aku di Indonesia tengah mengandung anakmu dan akan segera melahirkan.
Sungguh aku takkan sanggup bila sendiri …

Jadi,
Aku mohon …
Aku Mohon …
Aku Mohon Lepaskanlah aku …

Jika Benar kau hanya permainkanku …

Jumat, 08 November 2013

TAARUF atau PACARAN ???



Terkadang orang-orang salah dalam mengartikan perasaan mereka,
Mengumbar perasaan pada lawan jenis menjadi hal yang lumrah bagi kaum muda zaman sekarang.
“TA’ARUF” pun dijadikan alasan bagi mereka yang padahal hanya menginginkan hal yang serupa dengan “PACARAN” sedangkan kita tau bahwa PACARAN itu mendekati ZINA seperti yang telah tercantum dalam AL-QUR’AN :

               وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

Artinya :
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa' (17) Ayat 32


Tuh kan, mendekati aja gaboleh apalagi zinanya ???

So, Jangan kepengaruh sama LAKI-LAKI yang bermodus TAARUF padahal niatnya sama kaya PACARAN yah !
Kalo ada LAKI-LAKI yang berbicara “Dik, mau ga taaruf sama kaka? Mau kan nunggu kaka 4 tahun lagi? Lulus kaka kuliah kita nikah ya dik !”

“HELOOOOOOOOOOOOOOW” 4 TAUN BROH 4 TAHUN !!! gila kali yah tuh laki-laki sembarangan aja nyuruh nunggu ke anak orang 4 taun brooh ! Waduh parahnya pake BANGET !
Nah, Ukhty … jangan mau yah yang begitu udah tolak aja ! Nunggu orang dandan 5 menit aja berasa setaun apalagi 4 taun? Ya gak sist???

Nah, sekarang kamu tau ga apa itu TAARUF ??
Nih ana kasih penjelasan ya Ukty ku tersayaaaang J

Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya.Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang KHITBAH - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.

Nah udah ada sedikit gambarankan Ukh?
Hmmm tuh bila ada seorang Ikhwan yang “berminat” padamu, jangan langsung kau terima begitu saja, kenalkan ia pada orang tua, jika orang tuamu berkenan, suruhlah Ikhwan tersebut untuk dating lagi kerumah beserta keluarganya untuk mengkhitbah dirimu J


Sayangku Ukhty fillah, begitu mulianya sebuah ikatan pernikahan, perjanjian Kau dengannya di depan ALLOOH SWT ,
Wahai saudariku, teguhkanlah imanmu, sabarlah menunggu ia yang akan mencarimu …
Ia yang akan membimbingmu dalam beribadah, ia yang akan bertanggung jawab atasmu & anak-anakmu di dunia dan akhirat …

Wahai saudariku tercinta, jangan sekali-kali kamu merendahkan diri dihadapan mereka para lelaki dengan memendek-mendekan baju lalu menebarkan auratmu, sungguh sayangku …
Tubuh kita terlalu berharga bila dibagi-bagi begitu saja …
Harga dirimu jauh lebih berharga disbanding apapun ….

Saudariku, taukah kau betapa indahnya jika kita dapat menjaga diri kita ?

Rasulullah saw telah merangkum kunci surga bagi kita para muslimah dalam empat perkara,

1- Menjaga shalat lima waktu.
2- Berpuasa di bulannya.
3- Menjaga kehormatannya.
4- Menaati suaminya.

Dari Abdurrahman bin Auf berkata, Rasulullah saw bersabda,

“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.”(HR. Ahmad nomor 1661, hadits hasan lighairihi).

Tuh kan?
Lihat dalam Point ke 3 (Menjaga Kehormatannya) , Penting sekali bagi kita menjaga kehormatan kita baik sesudah maupun sebelum menikah.
Jadi, saudariku … maukan kita sama – sama menuju syurganya ALLOOH dengan menjaga kesucian & kehormatan kita ?
Cukup nanti suami kita sajalah yang akan dapat “MELIHAT” apa yang jadi perhiasan dalam diri kita / keindahan yang kita miliki,

Sayangku Ukhty fillah …
Mari sama sama kita berjuang untuk menyatakan TIDAK pada PACARAN & katakana YA untuk MENIKAH !
Setuju Ukhty ?

Sabtu, 26 Oktober 2013

Ku Nantikan Engkau Dibatas Waktu

Sungguh ALLOOH itu maha tau ...
Dikala hati ini merindukan seseorang untukku jadikan imam ...
Ia perkenalkan aku dengan seseorang yang sholeh ...

Tak ada yang spesial dari hubungan kami,
maksudnya kami tak pernah mengutarakan perasaan kami ...
semua berjalan dan mengalir begitu saja ...

Pertemanan ini mungkin memang belum lama,
belum genap 1 tahun lamanya aku mengenalnya ...
kami bahkan belum sempat bertemu sekalipun ...
Tapi aku yakin ia orang yang baik .

Kami  sering berbagi ilmu mengenai agama ...
sebenarnya aku yang paling banyak "DIBAGI" ilmu olehnya ...
Sampai-sampai aku merasa memiliki "Guru Privete" yang mengajariku tentang apa saja yang aku tak ketahui.

Semakin lama semakin ku dekat dengannya ...
Semakin lama aku juga merasa nyaman ...
Semakin lama aku bertambah kekagumanku padanya ...

Hingga suatu saat ia menegurku karena suatu hal ...
Aku tak sakit hati karenanya,
Namun aku malah semakin terpacu untuk terus berbuat baik ...

Ya Robb,
Sungguh aku sangat mengaguminya ...
Sosok imam yang memiliki cita-cita mulia ...
Semua ada padanya ...

Dia tak pernah kasar dalam menasehatiku,
dia tak pernah menyerah untuk mengajariku bagaimana caranya menjadi muslimah yang baik ..
dialah yang bisa membuatku menuruti semua perkataannya ...

Ya akhi,
siapakah engkau sebenarnya ...
apakah kau seorang malaikat yang di kirim oleh ALLOOH untuk menjadi penyempurna separuh agamaku?

Ya akhi,
Jika memang kita berjodoh ...
Aku rela untuk menerimamu apa adanya ...

Tak pernah aku merasa senyaman ini, sesemangat ini dalam mencari ilmu ...
Andaikan kau kan jadi imam bagiku ...
Andaikan kau mau menjadi ayah bagi anak-anak ku kelak ...
Sungguh aku kan sangat bahagia karenanya ...

Ya akhi,
Biarlah perasaan ini akan ku pendam,
sampai pada akhirnya kelak, jika kita di persatukan oleh ALLOOH ..
ku kan buktikan semua perasaan ini dalam luapan cinta yang di ridhainya ...

AKU MENCINTAIMU karena ALLOOH ya akhi ...
ku nantikan kau dibatas waktu :)

Kamis, 17 Oktober 2013

Nanti Dulu Yah

Kak sudah besar kenapa belum juga nikah ?
Nanti yah Saya masih banyak cita-cita dek ...

Kak, kenapa kaka tak mau menikah?
nanti yah Saya masih banyak kekurangan dek...
kasian nanti kalo ada perempuan yg menikah dengan saya...

ugkapan seperti itu sering ku dengar...
kadang aku tak mengerti sebenarnya apa yang di fikirkan oleh pria?

usia lebih dari 25 tahun dan sudah mampu, mengapa tak menyegerakan untuk menikah?
bukankah Rasulullah SAW menganjurkn kita untuk menyegerakan pernikahan?

Anjuran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk segera menikah mengandung berbagai manfaat, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama, di antaranya:


  1.  Melaksanakan Perintah Allah Ta’ala.
  2. Melaksanakan Dan Menghidupkan Sunnah Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam.
  3. Dapat Menundukkan Pandangan.
  4. Menjaga Kehormatan Laki-Laki Dan Perempuan.
  5. Terpelihara Kemaluan Dari Beragam Maksiat.


Dengan menikah, seseorang akan terpelihara dari perbuatan jelek dan hina,seperti zina, kumpul kebo, dan lainnya.  Dengan terpelihara diri dari berbagai macam perbuatan keji, maka hal ini adalah salah satu sebab dijaminnya ia untuk masuk ke dalam Surga.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Artinya : Barangsiapa yang menjaga apa yang ada di antara dua bibir (lisan)nya
dan di antara dua paha (ke-maluan)nya, aku akan jamin ia masuk ke dalam Surga.” [ point 2]


  • Ia Juga Akan Termasuk Di Antara Orang-Orang Yang Ditolong Oleh Allah.

 Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tiga golongan yang ditolong oleh Allah, yaitu orang  yang menikah untuk memelihara dirinya dan pandangannya, orang yang berjihad di jalan Allah,  dan seorang  budak yang ingin melunasi hutangnya (menebus dirinya) agar merdeka (tidak menjadi budak lagi).

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Artinya : Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah:
(1) mujahid fi sabilillah,
(2) budak yang menebus dirinya agar merdeka, dan
(3) orang yang menikah karena ingin memelihara kehor-matannya.” [ point 3]


  • Dengan Menikah, Seseorang Akan Menuai Ganjaran Yang Banyak.

Bahkan, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa seseorang yang bersetubuh dengan isterinya akan mendapatkan ganjaran. Beliau bersabda,

“Artinya : … dan pada persetubuhan salah seorang dari kalian adalah shadaqah…” [ point 4]


  • Mendatangkan Ketenangan Dalam Hidupnya Yaitu dengan terwujudnya keluarga yang sakinah,mawaddah wa rahmah.


Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla:

“Artinya : Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” [Ar-Ruum : 21]

Seseorang yang berlimpah harta belum tentu merasa tenang dan bahagia dalam kehidupannya, terlebih jika ia belum menikah atau justru melakukan pergaulan di luar pernikahan yang sah. Kehidupannya akan dihantui oleh kegelisahan. Dia juga tidak akan mengalami mawaddah dan cinta yang sebenarnya, sebagaimana yang diisyaratkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Artinya : Tidak pernah terlihat dua orang yang saling mencintai seperti (yang terlihat dalam) pernikahan.” [5]

Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya hanyalah nafsu syahwat belaka, bukan kasih sayang yang sesungguhnya, bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan mengalami ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan laknat Allah. Terlebih lagi jika mereka hidup berduaan tanpa ikatan pernikahan yang sah. Mereka akan terjerumus dalam lembah perzinaan yang menghinakan mereka di dunia dan akhirat.

Berduaan antara dua insan yang berlainan jenis merupakan perbuatan yang terlarang dan hukumnya haram dalam Islam, kecuali antara suami dengan isteri atau dengan mahramnya. Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Artinya : angan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali si wanita itu bersama mahramnya.”

Mahram bagi laki-laki di antaranya adalah bapaknya, pamannya, kakaknya, dan seterusnya. Berduaan dengan didampingi mahramnya pun harus ditilik dari kepen-tingan yang ada. Jika tujuannya adalah untuk ber-pacaran, maka hukumnya tetap terlarang dan haram karena pacaran hanya akan mendatangkan kegelisahan dan menjerumuskan dirinya pada perbuatan-perbuatan terlaknat. Dalam agama Islam yang sudah sempurna ini, tidak ada istilah pacaran meski dengan dalih untuk dapat saling mengenal dan memahami di antara kedua calon suami isteri.

Sedangkan berduaan dengan didampingi mahramnya dengan tujuan meminang (khitbah), untuk kemudian dia menikah, maka hal ini diperbolehkan dalam syari’at Islam, dengan ketentuan-ketentuan yang telah dijelaskan pula oleh syari’at.


  • Memiliki Keturunan Yang Shalih

Setiap orang yang menikah pasti ingin memiliki anak. Dengan menikah –dengan izin Allah— ia akan mendapatkan keturunan yang shalih, sehingga menjadi aset yang sangat berharga karena anak yang shalih akan senantiasa mendo’akan kedua orang tuanya, serta dapat menjadikan amal bani Adam terus mengalir meskipun jasadnya sudah berkalang tanah di dalam kubur.

Tuh kan udah jelas!
Apa sebenarnya yang mereka pikirkan yah?
Aku suka ga faham kawan !

kurang apalagi coba?
kuliah kan bisa sambil nikah, bisa sambil kerja juga, malah jadi ada yg ngurus gitu :)
(kaya yg udah pengalaman aja) wkwkkwk

semoga kaka kaka yang diluar sana sadar, betapa mulianya, sucinya sebuah ikatan pernikahan ...
MAY ALLOH BLESSING YOU :D

♡ Love . Diandra Rachma ♡

UNTUK APA???

UNTUK APA?
Masih menyukai seseorang yang nyata2 tidak menyukai kita.
Hanya akan membuat hati kecewa.

UNTUK APA?
Masih berharap seseorang yang nyata2 tidak mengharapkan kita.
Hanya akan membuat hati tersiksa.

UNTUK APA?
Masih mencintai seseorang yang nyata2 tidak mencintai kita.
Hanya akan membuat waktu terbuang sia-sia.

Daripada sibuk memikirkan hal2 yang tidak ada gunanya,
Akan lebih baik untuk menyayangi diri sendiri.

Mulai dengan berusaha menjadi pribadi yang baik,Berakhlak mulia,
Santun dalam berkata,Tanamkan iman dan takwa dalam hati kita...

Pada akhirnya.
Allah akan kirimkan kepada kita.
Seseorang yang pantas untuk kita....
Insya Allah..

Yakinlah ...
Semua akan indah pada waktunya ...

♡ Love . Diandra Rachma ♡

Mihrab Cinta

Bismilahirrahmanirrahiim ...

Dengan nama Allooh yang maha "Pengasih" lagi maha "Penyayang" ...

Dear Sahabat ...
Ketika hati seseorang telah terpaut dengan belahan jiwanya ... 
Dalam hatinya akn terucap rasa syukur yang tiada hentinya pada sang khalik ...
Kerinduan akan senantiasa ada dalam hatinya manakala jauh dengan belahan jiwanya ...
Kebahagiaanpun turut serta berbaur dalam hati yang penuh cinta itu ...

Sungguh,
Perasaan yang demikian itu adalah karunia terindah ...
Disaat belahan jiwaku mengucapkan Ijab yang di kabulkan Oleh Ayahanda tercinta ...
Disaat kami telah SAH & HALAL ...

Kebahagiaan itu terasa kian nyata ...
Air mata kebahagiaan tak lagi dapat di bendung,
Ucapan Syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat sang khalik..

Disaat mata kami berpandangan,
Hati kami makin terpaut dalam indahnya mihrab cinta ini ...
Disaat tangan kami berpegangan,
Seolah menjadi sebuah janji untuk saling menjaga dan saling setia ...

Ikatan suci ini,
Akan terus kami jaga hingga nanti ...
Hingga akhir hayat kami ...
Hingga kami kembali di pertemukan dalam Syurga yang,
Subhanalloh itulah yang sangat kami dambakan ...

Kau Suamiku tercinta ...
Aku milikmu slamanya ...
Kesholehanmu,Ketulusanmu,
Kecintaanmu pada Tuhan & Rasulnya ...
Seakan menjadi bukti cintamu pada keluarga kecil ini :)

Kau yang telah berusaha keras menghidupi keluarga ini,
Meski dengan wajah penuh peluh, kau tetap tersenyum kepadaku.
Meski kita hidup bersahaja, namun aku bahagia dengan mu ...

Sungguh,
Hanya engkaulah harapanku,
Hanya engkaulah imamku,
Hanya engkaulah yang menjadi Ayah bagi anak-anak ku...

Wahai Suamiku Tercinta ...
Inilah Baktiku padamu ...
Bersamamu, ku lalui bahtera rumah tangga
yang kau buat seperti Syurga dengan segala Kesahajaanmu,
Kearifanmu, Kebijaksanaanmu, Kesholehanmu dan segalanya yang ada padamu ...

Indahnya hidup bersamamu, mencapai Ridho-Nya ...
Bersama-sama Slama lamanya hingga akhir waktu :)



NB : Dikarenakan admin belum menikah, maka ini referensi dari perasaan sahabat" dan Ayah Ibu saya :D
     Semoga kita dipertemukan jodoh yang terbaik menurut ALLOOH (Aamiin)

Loved Diandra Rachma

Rabu, 02 Oktober 2013

Cinta Menurut Islam



1. CINTA MAWADDAH
adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesin”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. CINTA RAHMAH

adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. CINTA MAIL

adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. CINTA SYAGHAF

adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. CINTA RA’FAH

yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak sanggup membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini hukuman bagi penzina (Q/24:2).

6. CINTA SHOBWAH

yaitu cinta buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, “wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)”.

7. CINTA SYAUQ (RINDU)

istilah ini bukan dari Al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad : ”wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu”. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi).

8. CINTA KULFAH

yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, “la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)”.

Semoga Bermanfaat


 Nikah Itu Cinta

cinta mana yg kamu pilih